Sukses

Parenting

5 Strategi Parenting agar Anak tidak Tumbuh Menjadi Pribadi yang Keras Kepala

Fimela.com, Jakarta Gaya parenting yang dilakukan orangtua akan membentuk kepribadian anak kelak. Untuk itu, penting bagi orangtua memahami bagaimana mencegah anak salah satunya memiliki sifat yang keras kepala. Sebenarnya, keras kepala pada anak merupakan hal yang wajar. Hal ini sekaligus menandai tumbuh kembang anak dalam menentukan pilihannya.

Penting dipahami apakah anak memang keras kepala atau justru memiliki tekad yang besar. Dilansir dari momjunction.com, anak yang berkemauan keras bisa menjadi anak yang sangat cerdas dan kreatif. Anak memahami isi pikirannya di mana ia tahu apa yang diinginkannya dan apa yang tidak. Selain itu, mereka juga mempunyai kegigihan dan tidak mudah menyerah.

Sebaliknya, perlu diperhatikan bahwa anak yang keras kepala akan tetap berpegang teguh pada pendapatnya dan tidak mau mendengarkan apa yang orang lain katakan. Jika dibiarkan, anak dapat tumbuh menjadi anak yang manja, memiliki sikap yang kasar, dan berperilaku impulsif. Untuk mencegah anak tumbuh menjadi keras kepala, orangtua dapat menerakan metode pengasuhan yang efektif.

1. Mendorong otonomi dan memberi anak pilihan

Beri anak kesempatan untuk menentukan pilihan dan mempunyai otoritas dalam kehidupannya sendiri. Dari pada memerintah anak, di mana anak dapat mencontoh perilaku tersebut, beri anak pilihan. Namun perlu diingat, opsi yang diberikan haruslah menghasilkan keputusan yang baik. Memerintah anak dengan nada kasar hanya anak membuatnya tumbuh menjadi keras kepala.

2. Alihkan perhatian secara positif

Dari pada mengintimidasi anak tentang apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan, berikan anak inspirasi dengan kata-kata. Berikan anak penjelasan pada setiap keputusan, hal ini akan membantu anak memahami apa yang diharapkan orangtuanya dengan penjelasan yang rasional. Tunjukkan rasa cinta dan ketulusan untuk perkembangan anak.

3. Tetapkan batasan yang jelas

Tetapkan aturan yang konsisten dan adil tanpa terkesan terlalu membatasi. Meskipun orangtua ingin membiarkan anak membuat keputusan sendiri, orangtua juga perlu menetapkan beberapa aturan dasar untuk anak guna melatih kedisiplinan dan tanggung jawabnya. Dengan demikian, orangtua dapat menciptakan lingkungan yang memupuk ketahanan dan fleksibilitas anak, sehingga mengurangi kemungkinan perilaku keras kepala.

4. Jangan membiasakan menuruti kemauan anak

Meskipun orangtua sangat menyayangi anak, menuruti semua keinginan anak bukanlah cara yang tepat. Tindakan tersebut akan membuat anak menjadi manja dan selalu bergantung pada orang lain. Selain itu, anak akan selalu berpikir bahwa orangtuanya akan memberikan segala keinginannya yang membuatnya tumbuh menjadi anak keras kepala.

5. Hindari menghukum anak secara fisik

Berperilaku kasar memang terkesan lebih efektif untuk membuat efek jera pada anak. Akan tetapi, perilaku buruk ini justru akan berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental anak. Perbuatan ini hanya akan membuat anak takut dan membuatnya semakin tidak menghormati orangtua. Anak akan tumbuh menjadi keras kepala dan menentang orangtua.

 

Penulis: Maritza Samira.

#BreakingBoundariesDesember

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading