Cara Mendorong Kemampuan Pengusaha Kuliner Indonesia Bersaing di Era Digital

Anisha Saktian Putri diperbarui 26 Agu 2019, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat ini, jumlah total pasar layanan makanan atau foodservice di Indonesia memiliki pertumbuhan sebesar 9% per tahun, dengan nilai mencapai Rp 844,35 triliun di tahun 2019, dimana 90%nya merupakan restoran independen, termasuk UMKM.

Kemampuan para pengusaha untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dapat menjadi faktor penting untuk mengembangkan bisnis mereka secara lebih signifikan. Di tahun 2019 pun, sebanyak 15 juta pelaku UMKM, termasuk di bidang kuliner, kini sudah mulai bertransformasi ke ranah digital dengan rata-rata kenaikan omzet sekitar 80%.

Namun nyatanya, masih banyak pengusaha kuliner Nusantara yang memerlukan kemampuan dan akses lebih dalam menggunakan media promosi digital, contohnya media sosial.

Melihat hal ini, kompetisi ‘Bango Penerus Warisan Kuliner 2019’ di tahun ke tiganya, terpilih lima pemenang dengan hadiah totoal Rp. 500 juta yang siap bergabung bersama jutaan pelaku UMKM di Indonesia yang berhasil meraih peningkatan omzet secara signifikan dengan mengadopsi teknologi digital.

“Kemampuan para pengusaha untuk beradaptasi denhan perkembangan teknologi dapat menjadi faktor penting untuk mengembangkan bisnis. Di kompetisi ini kami membekalo para pelaku usaha kuliner mengenai pemanfaatan platform digital guna memajukan usaha sekaligus menjaga kelestarian warisam kuliner Nusantara,” ujar Joy Tarigan, Managing Director Uniliver Food Solutions.

2 dari 2 halaman

Para pemenang kompetisi

Bango Warisan Kuliner

Lebih dari 10.000 pengusaha kuliner Nusantara telah mengikuti kompetisi ini dengan mendaftarkan usaha mereka melalui situs www.peneruskuliner.com. Sebanyak 24 finalis kemudian terpilih berdasarkan jumlah voting terbanyak, kesesuaian hidangan, dan cerita terbaik. Selanjutnya, dewan juri yang terdiri dari Vita Datau, Chef Ragil Imam Wibowo, dan perwakilan Unilever Food Solutions telah memilih 5 (lima) pemenang dalam acara final yang diadakan di Jakarta pada tanggal 21 Agustus 2019.

Masing-masing pemenang yaitu Renata Zoraifi Pukis Badran Topping Daging Sapi (Solo), Riswah Yuni Ayam Bakar Madu Salakilo (Balikpapan), Numalita Selpiani lga Gongso Warung Gongso (Solo), Merry Christina, Lim Iga Bakar Nyakk Merry (Semarang), dan Doni Damara Ikan Mas Bakar Donto Sau San (Tasikmalaya) berhak menerima uang tunai sebesar Rp100 juta sebagai modal pengembangan usaha.

Uniknya, selain mengikuti proses penjurian, ke-24 finalis berhak mengikuti rangkaian workshop untuk kemajuan usaha mereka, yaitu: Digital Marketing Workshop oleh Gilang Margi, salah seorang pelaku kuliner yang meraih sukses melalui digital marketing berupa pengenalan strategi digital marketing khususnya di media sosial, dan Culinary Story-telling Workshop oleh Ade Putri Paramadita, seorang food storyteller ternama Indonesia berupa materi dan praktek mengenai pentingnya membangun narasi yang kuat dan unik guna mendukung strategi digital marketing.

#Growfearless with FIMELA