Sukses

Health

Dampak Cuaca Panas untuk Ibu Hamil

Fimela.com, Jakarta Cuaca panas dapat memberikan dampak yang serius terutama untuk kesehatan ibu hamil dan janin. Dilansir oleh nationalpartnershipswithwoman.org, ibu hamil yang sering terpapar dengan cuaca panas akan meningkatkan resiko kelahiran prematur, berat badan rendah, cacat jantung lahir, dan kematian bayi.

Maka dari itu, lebih disarankan untuk menghindari untuk beraktivitas di cuaca panas khususnya untuk ibu hamil. Ada beberapa kasus, ibu hamil yang terpapar panas terbukti memiliki keterkaitan dengan cacat saat kelahiran atau komplikasi kehamilan lainnya. Dilansir oleh healthline.com, ibu hamil disarankan untuk menjaga suhu tubuh paling maksimal adalah 102ºF atau setara dengan 39ºC.

“Konsep ini bisa disebut sebagai konsep toleransi panas. Toleransi panas ini mengacu pada bagaimana tubuh ibu hamil beradaptasi terhadap perubahan suhu yang cepat dan setiap orang memiliki ketahanannya sendiri,” ujar Nathaniel DeNicola selaku dokter kandungan yang juga ahli kesehatan lingkungan di American College of Obstetricians and Gynecologists DeNicola yang mengutip dari 19thnews.org..

Tanda-tanda overheating pada ibu hamil

Dari berbagai macam hal saat kehamilan, ada satu hal yang harus bumil perhatikan terutama dalam mengidentifikasikan overheating. Memang akan terasa normal untuk merasa hangat, rasa hangat ini juga terjadi karena adanya peningkatan dalam volume darah. Dr. DeNicola menyatakan ada beberapa tanda yang perlu ibu hamil perhatikan, yaitu:

  • Mudah merasa lelah,
  • Merasa Dehidrasi,
  • Pusing-pusing,
  • Kontraksi karena dehidrasi.

Jika ibu hamil merasakan kontraksi terutama setiap 5 menit sekali selama 1 jam, disarankan untuk langsung menghubungi dokter kandungan. Dilansir oleh 19thnews.org, cara yang paling baik untuk mengatasi permasalahan ini adalah untuk selalu terhidrasi dengan cairan.

Biasanya ibu hamil akan mengalami peningkatan pada volume darah sekitar 50%, mereka akan membutuhkan lebih banyak air daripada orang yang tidak hamil. Mereka akan lebih sensitif terutama untuk mendeteksi dirinya merasa dehidrasi.

“Tidak ada jumlah pasti air yang dapat saya katakan untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, tetapi jumlah tersebut harus jauh sebelum rasa haus. Mereka akan terus minum jika merasa haus,” ujar Dr. DeNicola yang mengutip dari 19thnews.org.

Adelle Monteblanco selaku asisten profesor sosiologi di Middle Tennessee State University, menyarankan untuk selalu menyediakan makanan yang memiliki kandungan air dan nutrisi yang tinggi seperti melon dan Timun. Akan jauh lebih baik jika kedua makanan tersebut dimasukkan ke dalam kulkas terlebih dahulu.

Dilansir oleh 19thnews.org jika ibu hamil merasa panas bawa mereka masuk ke ruangan yang dingin atau yang memiliki pendingin ruangan. Jika di ruang sekitar tidak memiliki fasilitas tersebut maka pergilah ke tempat umum yang memiliki fasilitas tersebut.

 

Penulis: Sherly Julia Halim.

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading