Sukses

Health

Gigi Tiba-tiba Goyang? Ini Cara Aman Menanganinya

ringkasan

  • Gigi tiba-tiba goyang pada orang dewasa adalah kondisi abnormal yang mengindikasikan masalah serius pada gusi dan tulang penyangga gigi, bukan sekadar keluhan biasa.
  • Penyebab utama gigi goyang meliputi penyakit periodontal, trauma, bruxism, perubahan hormonal, kondisi medis seperti diabetes dan osteoporosis, serta efek samping obat-obatan.
  • Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk diagnosis dan penanganan tepat, seperti scaling, splinting, atau operasi periodontal, demi mencegah kehilangan gigi permanen dan menjaga kualitas hidup.

Fimela.com, Jakarta - Banyak orang beranggapan bahwa gigi goyang hanya dialami oleh anak-anak yang sedang dalam proses pergantian gigi susu. Namun, kenyataannya, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa dan tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda merasa ada gigi yang mulai goyang, meski tidak ada benturan atau cedera, itu bisa menjadi pertanda adanya masalah pada jaringan penyangga gigi.

Pada orang dewasa, gigi goyang umumnya disebabkan oleh penyakit gusi (periodontitis) yang menginfeksi gusi dan merusak struktur tulang di sekitar gigi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memperburuk kerusakan dan akhirnya menyebabkan gigi tanggal.

“Gigi yang goyang adalah sinyal dari tubuh bahwa ada masalah serius dengan gusi dan tulang penyangga gigi. Penanganan yang tepat bisa membantu menyelamatkan gigi Anda,” jelas drg. R. A. Syanti W. Astuty, Sp.Perio, FISID, M.M., Dokter Gigi Spesialis Periodonsia di Bethsaida Hospital Dental Center Gading Serpong.

Penyebab Gigi Goyang

Menurut drg. Syanti, kegoyangan satu atau beberapa gigi pada orang dewasa tidak bsia dianggap normal atau disamakan dengan kondisi gigi anak.

Secara umum, kegoyangan gigi pada orang dewasa dapat disebabkan oleh kondisi seperti; itu, kecelakaan, penyakit sistemik (diabetes melitus), penyakit gusi (periodontitis), serta kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism). Jika tidak segera ditangani akan menyebabkan tanggalnya gigi. “Tingginya prevalensi penyakit gusi sebesar 74 % di Indonesia, dimana lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria, membuat Penyakit Gusi yang disebut Periodontitis tidak boleh dianggap remeh.  Pemberian terapi yang tepat dapat mencegah terjadinya kerusakan jaringan gusi  dan tulang ke arah yang lebih lanjut dan terhindar dari kehilangan gigi,” tambahnya.

Pemeriksaan dan Terapi Gigi Goyang

Untuk mengatasi gigi goyang pada orang dewasa, penanganan profesional seperti scaling, splinting gigi (mengikat gigi yang goyang), atau operasi periodontal mungkin diperlukan, tergantung penyebabnya. Selain itu, perawatan di rumah dapat membantu mengurangi perburukan, seperti menyikat gigi dengan lembut, menggunakan benang gigi, berkumur dengan air garam, dan mengonsumsi makanan lunak.

Setelah pemeriksaan, dokter gigi akan menentukan terapi yang sesuai, yang bisa mencakup beberapa pendekatan, seperti:

● Stabilisasi Gigi: Menyambungkan gigi yang goyang dengan gigi lainnya untuk memberikan dukungan tambahan.

● Pembersihan Gigi: Membersihkan plak dan karang gigi yang dapat menyebabkan masalah lebih lanjut pada gusi dan tulang.

● Perawatan untuk Memperbaiki Jaringan: Terapi yang membantu memperbaiki atau merangsang pertumbuhan tulang yang rusak.

● Penyesuaian Gigitan: Mengatur keseimbangan tekanan pada gigi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

“Gigi goyang bisa diperbaiki dengan penanganan yang tepat. Pemeriksaan lebih dini membantu menghindari masalah lebih besar di masa depan," jelas drg. Syanti.

Pencegahan Sederhana, Hasil Maksimal

Menurut drg. Syanti, menjaga kesehatan gigi dan gusi bukan hanya soal perawatan medis, tetapi juga kebiasaan sehari-hari yang bisa memberikan dampak besar. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan antara lain:

● Menyikat gigi dengan teknik yang benar, dua kali sehari.

● Rutin melakukan scaling setidaknya setiap enam bulan sekali untuk menghilangkan karang gigi.

● Menghindari kebiasaan menggigit benda keras atau menggertakkan gigi, yang bisa memberikan tekanan berlebih pada gigi.

● Mengelola kadar gula darah dengan baik, terutama bagi yang memiliki riwayat diabetes, karena kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan gusi.

“Kebiasaan sederhana ini tidak hanya menjaga gigi dan gusi tetap sehat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan,” ujar drg. Syanti.

"Bethsaida Hospital Dental Center Gading Serpong dilengkapi dengan teknologi modern seperti 3D CBCT, Waterlase, laser dentistry, hingga CAD/CAM dentistry, untuk memberikan perawatan gigi yang presisi dan minim rasa sakit. Ditenagai oleh dokter gigi umum dan spesialis yang berpengalaman, kami siap memberikan solusi terbaik untuk berbagai permasalahan gigi, termasuk gigi goyang,"  ujar dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.

 

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading