Sukses

Health

Mengenal Gejala Fibroadenoma Mammae, Benjolan Jinak di Payudara yang Sering Dialami Perempuan Muda

Fimela.com, Jakarta Rasa panik saat merasakan adanya benjolan kecil di payudara adalah hal yang wajar. Secara alamiah, pikiran pun langsung berlari ke hal-hal terburuk: “Jangan-jangan ini kanker?”. Perasaan cemas seperti itu sangat wajar. Setiap perempuan tentu ingin memastikan bahwa tubuhnya baik-baik saja. Tapi sebelum terburu takut, penting untuk tahu bahwa tidak semua benjolan di payudara berarti penyakit berbahaya. Salah satu kondisi yang cukup umum, terutama di usia remaja hingga dewasa muda adalah fibroadenoma mammae, yaitu benjolan jinak yang sering muncul di jaringan payudara.

Dilansir dari Mayo Clinic, Fibroadenoma mammae adalah benjolan padat nonkanker yang tumbuh di jaringan payudara. Biasanya terasa kenyal, halus, bulat, dan mudah digerakkan di bawah kulit. Banyak perempuan menggambarkannya seperti kacang polong kecil atau koin tipis yang bisa bergeser saat disentuh. Kondisi ini paling sering ditemukan pada perempuan berusia 15 hingga 35 tahun, masa di mana kadar hormon estrogen cukup tinggi. Meski begitu, fibroadenoma juga bisa ditemukan di usia berapa pun, bahkan pada perempuan yang sudah menopause, meski lebih jarang.

Berbeda dengan tumor ganas, fibroadenoma tumbuh secara perlahan dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, karena teksturnya yang bisa diraba, banyak perempuan baru menyadari keberadaannya saat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

 

 

Gejala dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikenali

Salah satu hal yang membuat fibroadenoma terasa menakutkan adalah karena sering kali ia muncul tanpa menimbulkan rasa sakit sama sekali. Banyak perempuan baru menyadarinya secara tidak sengaja, seperti saat mandi, berpakaian, atau melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Namun, ada beberapa ciri khas yang bisa membantu kamu mengenalinya lebih dini.

Benjolan fibroadenoma biasanya memiliki bentuk bulat atau oval dengan tepi yang jelas dan halus. Saat disentuh, ia terasa kenyal dan padat, mirip seperti bola karet kecil di bawah kulit. Ciri lainnya, benjolan ini mudah digerakkan dengan jari, tidak menempel pada kulit atau jaringan di sekitarnya. 

Ukurannya pun bisa sangat bervariasi. Ada yang hanya sebesar kacang kecil, ada pula yang tumbuh hingga lebih dari lima sentimeter. Dalam beberapa kasus, benjolan ini bisa terasa lebih sensitif menjelang menstruasi, karena perubahan hormon yang memengaruhi jaringan payudara. Meski begitu, rasa tidak nyaman tersebut biasanya ringan dan akan hilang dengan sendirinya setelah siklus haid selesai.

Menariknya, fibroadenoma bisa muncul hanya satu atau lebih dari satu di satu maupun kedua payudara. Pada remaja dan perempuan muda, fibroadenoma sering kali mengecil secara perlahan, bahkan bisa menghilang dengan sendirinyadalam beberapa bulan hingga beberapa tahun.

 

 

Penyebab Fibroadenoma Mammae

Hingga kini, penyebab pasti fibroadenoma belum diketahui. Namun para ahli menduga bahwa kondisi ini berkaitan dengan hormon estrogen, yang memengaruhi pertumbuhan jaringan payudara. Itulah mengapa fibroadenoma sering muncul pada masa remaja dan bisa membesar selama kehamilan, lalu mengecil setelah menopause, ketika kadar hormon menurun.

Selain faktor hormonal, riwayat keluarga dan pola hidup juga bisa berperan. Meski tidak bisa dicegah sepenuhnya, menjalani gaya hidup sehat, mengelola stres, dan rutin memeriksa payudara dapat membantu mendeteksi perubahan sejak dini.

Kabar baiknya, fibroadenoma mammae bersifat jinak, artinya tidak menyebar ke jaringan lain dan tidak berkembang menjadi kanker. Namun, tetap penting untuk melakukan pemeriksaan medis agar diagnosisnya pasti.Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, USG payudara, atau biopsi kecil untuk memastikan bahwa benjolan tersebut benar fibroadenoma, bukan jenis lain yang lebih serius.

Beberapa jenis Fibroadenoma memang perlu diawasi lebih ketat, seperti:

  • Fibroadenoma kompleks, yang bisa membesar seiring waktu.
  • Giant fibroadenoma, yang tumbuh cepat hingga lebih dari 5 cm dan menekan jaringan sekitar.
  • Phyllodes tumor, yang memiliki karakteristik mirip fibroadenoma namun tumbuh lebih cepat dan dalam kasus jarang bisa bersifat ganas.

Meski begitu, sebagian besar kasus fibroadenoma tidak memerlukan operasi dan hanya perlu dipantau secara berkala.

 

 

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading