Sukses

Lifestyle

Ada Jejak Langkah Tuhan Di Padang Rumput Ini

Melihat padang rumput yang hijau memanglah sangat menyenangkan dan menyehatkan bagi mata. Tapi jika Anda melihat padang rumput yang satu ini, bukan kesegaran yang Anda dapatkan, melainkan rasa penasaran apa yang telah terjadi pada padang rumput ini. Ada banyak sekali daerah tandus yang membentuk lingkaran yang tidak ditumbuhi tumbuhan di padang rumput ini.

Dilansir dari situs AmusingPlanet, wilayah tandus yang berbentuk lingkaran ini bisa ditemui di hamparan padang rumput seluas 160 km. Sedangkan di daerah lain, Angola, wilayah tandus ini memenuhi sekitar 2.400 km. daerah-daerah tersebut termasuk daerah yang sulit dijangkau karena berjarak ribuan kilometer dari pemukiman penduduk. Sebenarnya fenomena ini sudah ada sejak tahun 1971, tapi sampai sekarang belum ada penjelasan yang memuaskan dari para ahli yang menelitinya.

Fairy Circles Jika Dilihat Dari Atas (c) AmusingPlanet.com

Menurut orang-orang yang berada di dekat padang rumput tersebut yaitu orang-orang Himba, lingkaran itu disebabkan oleh ulah seekor naga yang tinggal di dalam bumi dan menyemburkan bulatan-bulatan api sehingga tanahnya menjadi tandus dan tidak dapat ditumbuhi rumput atau tumbuhan.Ada juga yang menduga hal itu karena adanya rayap di dalam tanah, yang lain menyebutkan karena adanya zat radioaktif dan berbagai macam dugaan lainnya.

Fairy Circles Jika Dilihat Dari Dekat (c) AmusingPlanet.com

Seorang profesor biologi dari Jerman bernama Norbert Juergens tengah mencari tahu mengenai kasus yang sering disebut fairy circles atau lingkaran peri ini. dia menyatakan bahwa fenomena tersebut adalah ulah rayap-rayap yang ditemukan di hampir 100% fairy circles. Menurut teorinya, rayap-rayap itu memakan rumput-rumput hingga membentuk daerah lingkaran, sehingga air dalam tanah berkumpul di pinggir2 lingkaran dan menghidupi rumput-rumput di situ yang akan menjadi persediaan makanan rayap.

Teori ini diperdebatkan oleh ahli biologi lain dari Florida yang bernama Walter R. Tschinkel. Menurutnya, jika memang seperti penjelasan Juergens, rayap-rayap itu pasti akan meninggalkan jejak, sedangkan di sana tanahnya tetap mulus tanpa ada jejak apapun. Tapi hal tersebut kemudian ditanggapi oleh Juergens bahwa rayap yang dimaksud adalah jenis rayap yang berada di dalam tanah dan tidak membuat sarang di atas tanah. Tapi apapun dugaan mereka.

Nampaknya para ilmuwan itu harus lebih keras lagi dalam menemukan penyebab fenomena alam ini. Tapi apapun yang ditemukan nanti, orang-orang Himba percaya bahwa lingkaran tandus itu adalah jejak langkah Tuhan.

(vem/ris/and)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading