Sukses

Lifestyle

7 Hal yang Terjadi Ketika Kamu Menjadi Seorang People Pleaser atau Suka Menyenangkan Orang Lain

Fimela.com, Jakarta Dalam masyarakat yang menyukai keharmonisan dan kerja sama, mudah sekali kita terjerumus ke dalam kebiasaan menyenangkan orang lain. Walaupun bersikap penuh perhatian bisa menjadi sifat positif, ada kelemahan besar jika kamu terus-menerus mendahulukan kebutuhan orang lain di atas kebutuhamu sendiri. Dan berikut ini beberapa alasan mengapa kamu perlu mengendalikan diri untuk tidak menjadi seorang people pleaserSimak selengkapnya di bawah ini. 

1. Kehilangan Identitas Diri

Mencoba memuaskan orang lain secara terus-menerus dapat menyebabkan dirimu kehilangan keinginan, preferensi, dan nilai-nilaimu sendiri. Ketika keputusanmu terutama didorong oleh ekspektasi orang lain, maka akan sulit untuk mengembangkan rasa percaya diri yang kuat. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan melemahnya identitas diri dan kebingungan tentang tujuan dan aspirasimu sendiri.

2. Meningkatkan Stres dan Kecemasan

Memenuhi tuntutan semua orang merupakan tugas yang melelahkan dan sering kali tidak mungkin tercapai. Tekanan untuk terus mencari persetujuan dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang signifikan. Orang yang suka menyenangkan orang lain mungkin merasa terbebani oleh kebutuhan untuk menjadi sempurna di mata semua orang, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Stres yang terus-menerus ini juga dapat berdampak pada kesehatan fisik, menyebabkan masalah seperti insomnia, sakit kepala, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

3. Memiliki Hubungan yang Tidak Sehat

Orang yang suka menyenangkan orang sering kali menarik orang-orang yang mungkin memanfaatkan sifat akomodatif mereka. Dinamika ini dapat menyebabkan hubungan yang tidak seimbang dan tidak sehat dimana kebutuhan orang yang menyenangkan orang lain terus-menerus diabaikan. Selain itu, dengan tidak menetapkan batasan, orang yang suka menyenangkan orang lain mungkin secara tidak sengaja memicu perilaku negatif pada orang lain, sehingga melanggengkan siklus ketergantungan dan kebencian.

4. Kurangnya Keaslian pada Diri Sendiri

Keaslian sangat penting untuk koneksi asli dan kepuasan diri. Ketika kamu selalu berusaha menyenangkan orang lain, kamu mungkin mendapati diri mengatakan hal-hal yang tidak kamu maksudkan, menyetujui hal-hal yang tidak ingin kamu lakukan, dan umumnya bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan dirimu yang sebenarnya. Kurangnya keaslian ini dapat menimbulkan perasaan hampa dan tidak puas, serta melemahkan kepercayaan dan rasa hormat orang-orang di sekitarmu yang merasakan ketidakkonsistenan.

5. Kelelahan dan Kebencian

Terus-menerus memprioritaskan kebutuhan orang lain di atas kebutuhanmu sendiri dapat menyebabkan kelelahan. Energi yang dibutuhkan untuk terus-menerus melayani orang lain dapat menguras cadangan emosi dan fisikmu, sehingga hanya menyisakan sedikit untuk perawatan diri dan aktivitas pribadi. Seiring berjalannya waktu, ketidakseimbangan ini dapat menumbuhkan perasaan kebencian terhadap orang yang ingin kamu senangi, sehingga semakin memperumit hubungan dan mengarah pada spiral emosi negatif.

Untuk menghindari beberapa hal di atas, Sahabat Fimela perlu bisa memilah dan memilih kebutuhan seperti apa yang perlu didahulukan untuk orang lain dan diri sendiri. Mulailah dengan mencintai diri sendiri, dan kamu akan mengerti bahwa dirimu lebih berharga daripada harus memenuhi keinginan orang lain. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading