Sukses

Parenting

3 Solusi untuk Mengatasi Anak yang Sulit Bicara

Fimela.com, Jakarta Terkadang Banyak orangtua yang terlalu sibuk hingga tidak menyempatkan untuk berbicara pada anak mereka. Apalagi dengan berkembangnya tekhnologi seperti saat ini membuat orangtua dan anak lebih suka untuk berlama-lama dengan ponselnya daripada mengobrol satu sama lain.

Anak-anak akan cenderung aktif berbicara pada saat prasekolah. Namun setelah mereka masuk ke sekolah dasar mereka akan cenderung bungkam dan menjadi pendiam. Untuk menghindari hal ini ada beberapa tips untuk melatih anak berkomunikasi agar lebih terbuka. Simak ulasan di bawah ini, ya, Sahabat Fimela.

Mulailah dengan Percakapan Sederhana

Untuk menjaga komunikasi antara orangtua dan anak, sebagai orangtua cobalah untuk selalu memmbuka percakapan dengan anak. Misalnya, dengan menanyakan kabarnya atau menanyakan bagaimana perasaannya hari ini. Hal tersebut juga bisa dilakuan saat anak pulang dari sekoah, tanyakanlah padanya tentang bagaimana hari-harinya di sekolah, tanyakan apakah dia memiliki kesulitan dalam pelajaran dan seterusnya.

Dari percakapan sederhana ini, nantinya anak akan terbiasa untuk selalu menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Dan mereka juga tidak akan merasa canggung untuk memulai pembicaraan dengan orangtuanya.

Berikanlah Tanggapan

Terkadang anak yang terlalu cerewet dan menanyakan segala sesuatu dianggap menyebalkan oleh sebagian orang, ini biasa terjadi saat umur anak 7-8 tahun. Orangtua bahkan cenderung tak merespon saat anak-anaknya bercerita atau menanyakan seuatu. Jika orangtua terbiasa tidak merespon pertanyaan dari anak, bisa menyebabkan anak menjadi antipati. Akibatnya, esok atau lusa dia tak akan mau lagi berkomunikasi dengan orangtuanya dan lebih memlih diam.

Oleh karena itu, saat anak mulai membuka pembicaraan, entah dengan menceritakan apa saja yang terjadi atau menyakan segala hal, usahakanlah untuk mendengarnya dan tanggapilah ia dengan antusias. Dengan perlakuan seperti ini, anak akan merasa diakui keberadannya dan akan menjadi anak yang terbuka hingga ia besar nanti.

Jangan Menghujani Anak dengan Nasihat

Saat anak-anak membutuhkan kesempatan untuk curhat, dengarkanlah hingga selesai. Jangan langsung menghakiminya atau memotong pembicarannya. Karena tidak semua anak meminta solusi saat mereka menceritakan masalahnya. Jika orangtua langsung memotongnya dengan memberikan segudang nasihat kepada anak, ia akan merasa tidak kompeten dan tidak bisa diandalkan dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.

Namun apabila dia meminta pendapat, barulah orangtua boleh berkomentar. Lakukanlah percakapan seperti latihan brainstroming, ajak ia berpikir agar anak bisa menemukan solusi atas permasalahannya sendiri.

Itulah beberapa tips untuk melatih anak berkomunikasi agar mereka lebih terbuka kepada orangtuanya. Semoga bermanfaat.

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading