Kebanyakan Tidur Bikin Tubuh Nggak Sehat, Ini 4 Risiko Bahayanya

Fimela diperbarui 11 Jan 2017, 10:40 WIB

Sering kita mendengar kalau kurang tidur tidak baik untuk tubuh dan kesehatan. Kesehatan bisa terganggu bila tubuh tak mendapat cukup waktu untuk tidur. Tapi tahukah kalau ternyata kebanyakan tidur juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan?

Orang dewasa disarankan untuk tidur 7-8 jam per malamnya. Jika lebih dari itu, ternyata ada risiko yang cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh. Dikutip dari rd.com, para peneliti dari Chicago School of Medicine menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari 8 jam per malam memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena angina (sakit dada) dan 10 persen berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner. Selain itu ada empat risiko bahaya lain yang mungkin kamu alami jika kebanyakan tidur. Langsung saja kita simak penjelasannya di sini, ya.

    Berisiko Kena Obesitas

    Naiknya berat badan bisa jadi akibat dari kebanyakan tidur. Michael Irwin, MD, profesor ilmu psikiatri dan tingkah laku hayati dari David Geffen School of Medicine at UCLA menjelaskan orang yang mengalami obesitas biasanya yang sering kebanyakan tidur. Terlalu banyak tidur, jadi tak ada waktu untuk olahraga atau sekadar menggerakkan tubuh. Kalori yang dibakar pun makin sedikit. Dalam sebuah penelitian dari Kanada, orang yang kebanyakan tidur memiliki risiko 25 persen lebih tinggi berat badannya naik 5 kg dalam kurun waktu penelitian selama 6 tahun dan 21 persen berisiko lebih tinggi mengalami obesitas.

    Gejala Depresi

    Salah satu gejala depresi adalah kebanyakan tidur. Dengan kata lain, saat kamu susah bangun tidur, itu jadi salah satu sinyal  bahwa sebenarnya kamu mengalami masalah atau gangguan mental. Elizabeth McDevitt, PhD, peneliti di Sleep and Cognition Lab, University of California, Riverside memiliki sebuah hipotesis. Ia menyebutkan bahwa durasi waktu tidur yang panjang itu ada kaitannya dengan menurunnya aktivitas fisik. "Aktivitas fisik berkaitan dengan menurunkan risiko depresi karena bisa meningkatkan kadar neurotransmiter dopamin dan serotonin, meningkatkan pelepasan endorfin, dan mencegah rangsangan stres, dan meningkatkan rasa percaya diri," paparnya. Singkatnya, orang yang depresi sering menjadikan tidur sebagai pelampiasan atau beradaptasi dengan kondisi tubuh sehingga jadi tidur lebih lama.

    Otak Tak Bekerja dengan Optimal

    Selain pusing, kamu bisa mengalami "otak berkabut" bila kebanyakan tidur. Sebuah penelitian dari Harvard menunjukkan bahwa wanita dewasa yang tidur lebih dari 9 jam memiliki kondisi kognitif yang buruk, setara dengan mengalami 2 tahun penuaan. Gangguan tidur yang dialami orang yang kebanyakan tidur bisa menyebabkan penurunan fungsi otak. Sehingga fungsi kognitif dan kemampuan berpikir otak bisa ikut terganggu.

    Berisiko Terkena Stroke

    Selain bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, kebanyakan tidur juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Sebuah penelitian dari Inggris menunjukkan orang yang kebanyakan tidur memiliki risiko 46 persen lebih tinggi terserang stroke.

Kekurangan atau kebanyakan tidur sama-sama bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan tubuh malah bisa terasa sakit dan nyeri semua karena kebanyakan tidur.

So, penting untuk mendapat tidur yang cukup ya Ladies. Imbangi juga dengan menjaga pola makan sehat dan olahraga secara teratur.

(vem/nda)