Review Buku Novel Nine Perfect Strangers Karya Liane Moriarty

Endah Wijayanti diperbarui 03 Agu 2021, 10:01 WIB

Fimela.com, Jakarta Frances Welty, Jessica Chandler, Ben Chandler, Heather Marconi, Napoleon Marconi, Zoe Marconi, Tony Hogburn, Carmel Schneider, dan Lars Lee, sembilan orang tersebut berkumpul di resor kesehatan, Tranquillum House. Masing-masing orang punya situasi dan alasan tersendiri mengikuti retret di resor tersebut. Mereka rela membayar mahal untuk mengikuti retret yang dipandu oleh seorang perempuan karismatik bernama Masha.

Begitu peserta tiba di Tranquillum House, mereka disambut oleh Yao dan Delilah yang pada hari-hari selanjutnya akan menjadi pendamping dalam serangkaian retret. Ada sejumlah peraturan penting yang diterapkan dan harus dipatuhi oleh para peserta. Mulai dari larangan membawa minuman beralkohol, puasa bicara, makan penuh penghayatan, aturan minum smoothie yang terjadwal, hingga meditasi.

Serangkaian aturan ketat yang diterapkan memang tak mudah. Namun, karena masing-masing orang punya alasan tersendiri bergabung di resor kesehatan ini, maka mau tak mau mereka harus mengikuti semua aturan tersebut. Sampai mereka tiba di sebuah sesi dengan terapi yang tak pernah mereka sangka sebelumnya, banyak hal dan kejutan yang harus mereka alami dan hadapi.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Novel Nine Perfect Strangers

Nine Perfect Strangers./Copyright Endah

Judul: Nine Perfect Strangers

Penulis: Liane Moriarty

Alih bahasa: Iingliana

Desain sampul: Marcel A.W.

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Sembilan orang asing berkumpul di resor kesehatan terpencil. Ada yang datang untuk menurunkan berat badan, ada yang datang untuk memulai kehidupan baru, dan ada yang datang untuk alasan-alasan yang bahkan tidak bisa mereka akui sendiri.

Frances Welty, mantan penulis novel romantis terkenal, tiba di Tranquillum House dengan punggung sakit dan hati hancur. Ia langsung tertarik pada tamu-tamu lain di sana, tapi orang yang paling menarik perhatiannya adalah pemilik dan direktur Tranquillum House yang aneh dan karismatik. Apakah Frances harus menyingkirkan keraguannya dan menerima semua yang ditawarkan Tranquillum House? Atau apakah ia harus kabur selagi masih bisa?

Tak lama kemudian, semua tamu di Tranquillum House juga mengajukan pertanyaan yang sama.

Karena ada sesuatu yang mengintai di balik kemewahan resor kesehatan itu.

Dan kesembilan orang asing di sana sama sekali tidak tahu apa yang akan menerjang mereka...

***

Novel ini dibuka dengan sebuah peristiwa yang mendebarkan, melibatkan Yao dan Masha. Lalu, cerita langsung bergulir ke sepuluh tahun kemudian saat sembilan orang asing berkumpul dan bertemu di Tranquillum House. 

"Hanya orang-orang yang takut kehilangan seganyalah yang akan merasa bersyukur atas kehidupan mereka yang beruntung." (hlm. 303)

Pada awal cerita kita akan dibuat menebak-nebak tentang nasib apa yang akan menimpa sembilan orang asing di Tranquillum House. Setiap orang yang datang memiliki masa lalu, harapan, dan masalah yang berbeda-beda. Mungkin memang tak bisa dibilang sembilan orang yang hadir adalah sosok asing semua, karena ada tiga orang yang masih satu keluarga dan ada sepasang suami istri yang ikut serta.

Apa yang membuat sembilan orang tersebut mau ikut retret di rumah yang terpencil itu? Tiap orang punya logika  berpikir berbeda, dan semuanya dijabarkan dengan sanagt detail. Ada yang ingin menurunkan berat badan tapi sebenarnya masalahnya lebih kompleks dari itu. Ada yang ingin menyembuhkan kesedihan dan rasa kehilangan. Masing-masing punya logika berpikir sendiri tentang alasan ikut bergabung di Tranquillum House.

"Kadang-kadang hidupmu berubah dengan begitu perlahan dan tak kentara sampai kau sama sekali tidak menyadarinya, sampai suatu hari bangun dan berpikir, Bagaimana aku bisa tiba di sini? Tetapi kadang-kadang, hidup berubah dalam sekejap mata, dengan keberuntungan baik atau buruk, dengan konsekuensi luar biasa atau tragis." (hlm. 388)

Yang tak kalah misterius adalah sosok Masha sebagai pemilik dan direktur Tranquillum House. Dalam satu sesi, dia melakukan sesuatu kepada kesembilan tamunya tersebut. Sesi yang penuh kejutan, sekaligus menjadi titik awal mengubah hidup banyak orang.

Apakah ini novel thriller? Atau romansa? Hm, tampaknya agak sulit untuk memberi jawaban yang tepat. Sebab ada plot twist yang cukup mencengangkan, serta perpaduan genre yang mengesankan. Namun, satu hal yang paling menarik adalah soal perubahan yang terjadi pada kesembilan orang ketika menjalani retret di Tranquillum House. Selain itu, penjabaran karakter, kegelisahan, masalah, dan harapan masing-masing karakter juga dinarasikan dengan begitu rinci. Sehingga kita bisa ikut benar-benar merasakan kehidupan yang dijalani oleh masing-masing orang tersebut.

Nine Perfect Strangers memberi pengalaman membaca yang berkesan. Kita dibuat penasaran sekaligus dibikin tercengang mengikuti kejadian demi kejadian yang dialami oleh sembilan orang ini. Kalau ada rumah seperti Tranquillum House, mungkin di antara kita pun ada yang tertarik untuk mendaftar sebagai peserta retret di dalamnya. 

#ElevateWomen