Bisakah Konsumsi Probiotik Bantu Suasana Hati dan Imunitas Selain Kesehatan Usus?

Vinsensia DianawantiDiterbitkan 27 Desember 2025, 16:09 WIB

ringkasan

  • Probiotik, atau bakteri baik, berperan krusial dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang merupakan fondasi kesehatan pencernaan dan penyerapan nutrisi.
  • Manfaat probiotik meluas hingga memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan suasana hati melalui sumbu usus-otak, dengan potensi meningkatkan respons imun dan hormon kebahagiaan seperti serotonin.
  • Penting untuk mengonsumsi probiotik secara bijak dan sesuai kebutuhan, terutama saat menggunakan antibiotik, serta memilih strain yang tepat agar tidak mengganggu keseimbangan alami mikrobioma usus.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, probiotik atau yang sering disebut sebagai “bakteri baik” telah lama dikenal karena perannya yang krusial dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan kita. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian terbaru dan pandangan para ahli kini mengungkapkan bahwa manfaat probiotik jauh melampaui kesehatan usus. Mikroorganisme hidup ini ternyata memiliki dampak signifikan pada suasana hati dan sistem kekebalan tubuh.

Peran probiotik dalam tubuh sangatlah penting, terutama dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Keseimbangan ini merupakan kunci karena usus adalah rumah bagi miliaran bakteri baik dan buruk yang bekerja sama untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan bahkan menjaga sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian, memahami bagaimana probiotik bekerja dan kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya menjadi sangat relevan.

Meskipun probiotik menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang menarik, penting untuk diingat bahwa penggunaannya harus tepat dan tidak berlebihan. Para ahli menyarankan agar kita bijak dalam memilih dan mengonsumsi probiotik agar dapat memperoleh manfaat maksimal tanpa mengganggu keseimbangan alami tubuh. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai hubungan probiotik dengan kesehatan usus, suasana hati, dan imunitas, serta jenis probiotik yang mungkin paling sesuai untuk kebutuhan Anda.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Kesehatan Usus: Fondasi Manfaat Probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberikan berbagai manfaat kesehatan ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yaitu komunitas mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan kita. Keseimbangan ini sangat vital karena usus dihuni oleh miliaran bakteri baik dan buruk yang membantu proses pencernaan, penyerapan nutrisi, dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

Probiotik membantu meningkatkan jumlah bakteri baik dan menekan pertumbuhan bakteri jahat, sehingga keseimbangan mikrobiota usus tetap terjaga. Salah satu situasi di mana konsumsi probiotik sangat direkomendasikan adalah saat mengonsumsi antibiotik. Antibiotik dikenal dapat memusnahkan bakteri baik dari usus, bersamaan dengan kuman penyebab infeksi. Oleh karena itu, mengonsumsi probiotik secara bersamaan dengan antibiotik dapat mendukung kesehatan usus dan mengurangi kemungkinan efek samping umum antibiotik, seperti diare.

Namun, Sahabat Fimela, penting untuk tidak mengonsumsi probiotik secara berlebihan atau tanpa kebutuhan yang jelas. Mengonsumsi probiotik saat tidak dibutuhkan dapat menyebabkan perubahan mikrobioma usus dan justru mengganggu keseimbangan bakteri alami. Seorang ahli gizi bahkan menyatakan bahwa ia sering menemui pasien yang mengeluhkan masalah usus meskipun telah mengonsumsi probiotik selama setahun, karena probiotik tersebut justru mengganggu keseimbangan bakteri usus mereka. Jika tidak ada masalah usus besar dan Anda memiliki pola makan yang bervariasi, kemungkinan besar semua bakteri baik sudah ada di usus Anda, dan mengonsumsi probiotik hanya akan mengubah keseimbangan tersebut.

3 dari 4 halaman

Probiotik untuk Imunitas dan Kesejahteraan Mental

Manfaat probiotik tidak hanya terbatas pada pencernaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam modulasi sistem kekebalan tubuh. Sebagian besar sistem kekebalan tubuh manusia terletak di usus. Dengan memelihara kesehatan usus, probiotik dapat membantu meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Keseimbangan mikrobioma usus yang baik dapat berkontribusi pada respons imun yang lebih tangguh, peningkatan energi, dan kualitas tidur yang lebih baik, yang sering kali membaik secara tidak langsung melalui pencernaan yang lebih optimal.

Selain itu, ada hubungan yang kuat antara usus dan otak, yang dikenal sebagai sumbu usus-otak (gut-brain axis). Usus dan sistem saraf pusat Anda berkomunikasi satu sama lain melalui sumbu ini, yang menghubungkan pusat kognitif dan emosional otak Anda dengan usus Anda. Usus yang sehat terbukti secara langsung memengaruhi suasana hati, sehingga memberinya asupan probiotik berpotensi membantu ketahanan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Dr. Azadeh Ovaici, seorang ahli kesehatan usus, menjelaskan bahwa suasana hati dan kecemasan berkorelasi langsung dengan hormon dan perubahan kimia di dalam tubuh. Asupan probiotik telah terbukti meningkatkan kadar serotonin (hormon kebahagiaan), mengurangi penanda sitokin inflamasi (CRP) di dalam tubuh, serta mengubah flora mikrobioma di usus. Ini menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu menjaga kesehatan mental dengan menyeimbangkan bakteri usus yang berhubungan langsung dengan otak melalui sumbu usus-otak.

4 dari 4 halaman

Memilih Jenis Probiotik yang Tepat: Ada Apa Saja?

Sahabat Fimela, tidak semua jenis probiotik diciptakan sama. Bergantung pada jenis manfaat yang paling Anda minati, ada strain probiotik tertentu yang akan lebih bermanfaat daripada yang lain. Penelitian ilmiah dapat memandu pencarian Anda untuk menemukan probiotik yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik.

Beberapa jenis probiotik umum dan manfaatnya meliputi:

  • Lactobacillus: Genus bakteri ini menghasilkan laktase, enzim yang memecah laktosa, serta asam laktat yang membantu mengendalikan populasi bakteri jahat. Lactobacillus juga sering digunakan untuk mengatasi diare dan gangguan penyerapan laktosa. Contoh spesifik seperti Lactobacillus Rhamnosus dikenal membantu mengatasi masalah keputihan dan jerawat, sementara Lactobacillus Plantarum dapat membantu proses penurunan berat badan.
  • Bifidobacteria: Genus bakteri ini mendukung sistem kekebalan tubuh, membatasi pertumbuhan bakteri berbahaya di usus, dan membantu memecah laktosa. Probiotik ini sering digunakan untuk meredakan keluhan gangguan pencernaan, seperti irritable bowel syndrome (IBS).
  • Saccharomyces Boulardii: Berbeda dari dua genus sebelumnya, Saccharomyces Boulardii merupakan probiotik yang terbuat dari jamur atau ragi. Probiotik ini dapat membantu meredakan diare, radang, serta iritasi pada saluran pencernaan.

Meskipun probiotik menawarkan banyak manfaat, penting untuk berhati-hati. Ahli gizi setuju bahwa probiotik tidak untuk semua orang. Perlu diingat bahwa ada fase penyesuaian saat usus Anda beradaptasi, yang dapat menyebabkan gas atau kembung sementara. Jika gejala ini parah atau berlangsung lebih dari dua minggu, hentikan konsumsi dan segera cari saran dari profesional kesehatan.

Secara keseluruhan, menjaga kesehatan usus melalui pola makan seimbang yang kaya serat prebiotik dan makanan fermentasi adalah pendekatan terbaik. Suplemen probiotik dapat menjadi alat yang berguna dalam kondisi tertentu, seperti selama atau setelah penggunaan antibiotik, tetapi harus digunakan dengan bijak dan sesuai saran ahli.