Sukses

Parenting

Viral ASI Wanita Ini Berubah Warna Jadi Pink, Apa Penyebabnya?

Fimela.com, Jakarta Air Susu Ibu (ASI) umumnya berwarna putih kekuningan layaknya susu formula. Namun, baru-baru ini viral seorang wanita yang memiliki ASI berwarna pink seperti susu stroberi.

Hal ini dialami oleh seorang ibu muda bernama Jo Johnson Overy asal Arkansas, Amerika Serikat. Ia membagikan pengalamannya tersebut melalui sebuah video yang diunggah di TikTok. Kini video tersebut telah viral dan ditonton lebih dari 14 juta kali.

Dalam video tersebut, Jo menunjukkan dua botol berisi ASI dengan warna yang berbeda. Botol pertama memiliki warna putih kekuningan seperti ASI pada umumnya, sementara botol kedua berwarna pink.

“Tidak ada yang pernah memberitahuku, bahwa ketika aku memiliki seorang bayi dan menyusuinya, ASI akan berubah warna,” kata Jo dalam keterangan video TikTok @jojohnsonoverby.

“Pasti banyak orang penasaran kenapa warna ASI bisa berubah? Apakah kalian benar-benar ingin tahu? ASI bisa berwarna seperti ini karena darah, tapi bayi tetap bisa meminumnya dan itu terserah dari ibunya saja,” lanjutnya.

Berubahnya warna ASI sebenarnya bukan hal yang baru. Ini semua masih normal dan tidak berbahaya. Warna ASI memang bisa berubah seiring waktu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dikutip dari Healthline, berikut enam macam warna ASI dan penyebabnya.

Macam-macam warna ASI dan penyebabnya

1.  Kuning

Warna ASI kuning umumnya ditemukan oleh para wanita selama beberapa hari pertama setelah melahirkan. Warna ASI kuning ini disebut dengan kolostrum atau ASI pertama.

Kolostrum adalah ASI pertama yang dihasilkan payudara setelah melahirkan. Kolostrum kaya akan antibodi dan lebih kental. Kolostrum akan diproduksi hingga 5 hari setelah melahirkan.

Selain itu, ASI berubah warna jadi kuning juga bisa disebabkan karena terlalu sering mengonsumsi makanan berwarna kuning atau orange seperti wortel. ASI perah yang disimpan di dalam kulkas juga bisa merubah warna ASI menjadi kuning. Meski demikian, kamu tidak perlu khawatir, sebab ini masih dikatakan normal.

2.  Putih

Putih adalah warna yang diharapkan kebanyakan orang saat menyusui atau memompa. Namun, tubuh biasanya tidak memproduksi ASI putih sampai beberapa hari pasca persalinan.

“Warna ASI akan berubah menjadi putih ketika beralih dari susu pertama (kolostrum) ke susu matang. Pasokan ASI Anda juga meningkat selama waktu ini dan terus meningkat selama 2 minggu pertama setelah melahirkan,” ungkap Carolyn Kay, MD, dokter obgyn di Washington, Amerika.

3. Biru

Warna ASI biru juga masih dikatakan normal. Rona kebiruan pada ASI biasanya muncul pada saat pertama kali pemompaan atau menyusui. Hal ini dikarenakan ASI mengandung lebih sedikit lemak dan lebih banyak elektrolit, ini disebut juga sebagai foremilk.

Menjelang akhir sesi menyusui atau memompa, ASI akan menjadi lebih kental dan mengandung lebih banyak lemak (hindmilk), menghasilkan warna putih atau kekuningan yang lebih krem.

4.  Hijau

Sebagian besar ASI berwarna hijau disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi seperti sayuran. Warna hijau pada ASI juga akan berubah jadi normal seiring waktunya. Jadi tak perlu khawatir ya, Sahabat Fimela.

5.  Pink

ASI berubah warna jadi pink juga bisa disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Seperti stroberi, bit, atau makanan yang mengandung pewarna merah.

Selain itu, ASI warna pink juga bisa disebabkan oleh darah. Sejumlah kecil darah dalam ASI a dapat menyebabkan perubahan warna. Tapi ini tidak selalu menunjukkan masalah.

“Mungkin mengalami puting pecah-pecah yang menimbulkan darah atau kapiler yang pecah di payudara. Dalam kedua kasus, pendarahan akan berhenti saat tubuh menjadi sehat kembali sembuh. Kamu tidak harus berhenti menyusui atau memompa,” ujar Kay.

Namun, jika ASI tidak kembali ke warna biasanya setelah beberapa hari, segera konsultasi ke dokter. Darah dalam ASI juga merupakan tanda adanya infeksi payudara.

6.  Hitam atau kecokelatan

Warna ASI hitam atau kecokelatan biasanya terjadi ketika kamu sedang mengonsumsi obat. Seperti antibiotic minocycline (Minocin). Sebelum mengonsumsi obat ini, Kay menyarankan untuk konsultasi kepada dokter. Sebab, obat ini sebenarnya tidak dianjurkan untuk ibu yang menyusui.

 

 

 

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading